Senin, 06 Oktober 2014

etika akademik (filsafat) tugas keseharian smester 1


Etika akademik
(Pengantar filsafat)
Prof. Dr. Sutardjo. A. Wirahmiharja.Ps
A.    PENGERTIAN ETIKA
Etika disebut sebagai filsafat kesusilaan atau moral, etika sendiri dapat diartikan sebuah wacana yang memeperbincangkan landasan-landasan moralitas dan etika sendiri berkaitan dengan landasan filsafati norma dan nilai dalam kehidupan masyarakat atau budaya yang berhubungan dengan nilai dan penilaian  terhadap perilaku. Etika dapat membantu kita untuk berpikir secara lebih jelas tentang prinsip –prinsip mengenai tindakan dan menyelesaikan masalah-masalah etis secara logis.
Filsafat etis merupakan suatu usaha untuk memberi landasan terhadap usaha menyelesaikan konflik-konflik secara rasional jika respon otomatis kita dan aturan implisit tindakan yang berbelit dengan respond an aturan yang bertentangan

Craig (2005), dalam “the shorter routledge encyclopedia of philosophy” mengemukakan tiga permasalahan utama dalam etika yaitu:
1.      Masalah etika dan meta etika
Pada dasarnya etika sendiri memilki empat arti diantaranya sebagai berikut
a.    Etika adalah sebuah sistem-sistem nilai kebiasaan yang penting dalam kehidupan kelompok khusus manusia yang digambarkan sebagai etika kelompok ini.
b.    Etika digunakan pada satu sistem diantara sistem-sistem khusus yaitui berupa moraliitas yang melibatkan makna dari kebenaran dan kesalahan
c.    Etika dalam sistem moralitas itu sendiri mengacu pada prinsip-prinsip moral actual
d.    Etika adalah suatu daerah dalam filsafat yang memperbincangkan telaahan etika dalam penegrtian-pengertian lain.
2.      Masalah konsep dan teori etika
Dalam Craig (2005), menurut Crips etika falsafiah bersifat luas dan umum serta berupaya untuk mendapatkan prinsip-prinsip umum atau keterangan daasar mengenai moralitas dan cenderung lebih memfokuskan pada analisis atas masalah sentral pada etika itu sendiri. Inti etika sejak jaman yunani adalah pertanyaan mengenai apa yang dibuat untuk kehidupan kemanusiaan yang baik bagi kehidupan pribadi.
Filsafat moral atau etika sedikitny membicarakan advokasi cara-cara khusus hidup dan bertindak .
Teori-teori yang berdasar kebenaran dapat diperikan sebagai deontologis. Puncaknya terjadi pada abad ke 18 dalam filsafat jerman Immuel kant, teori tersebut beranggapan bahwa kita harus memegang janji bahkan jika kita melanggar atau menghambat melakukan sesuatu, akibatnya akan lebih. Pada abad ke 20 terdapat reaksi perlawanan terhadap kases yang dipersepsi dari tika kaum konsekunsionalis dan deontologis, dan kembali pada pegangan-pegangan masa kuno.
3.      Masalah etika terapan
Etika filsafati selalu dikaitkan dengan taraf penerapan tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia politik etika sangat diperlukan untuk kesejahteraan kepada masyarakat  dan untuk mengendalikan sistem pemerintahan dlam melaksanakan metode dan teknik memberikan kesejahteraan kepada masyarakat

B.      PENGERTIAN ESTETIKA
Estetika merupakan bagian aksiologi yang membicarakan permasalahn, dan pertanyaan mengenai keindahan, dan menyangkut ruang lingkup nilai, pengelaman, perilaku, dan pemikiran seniman dan seni dalam kehidupan manusia (The liang gie,1976) Dalam Craig (2005).
 Marcia Marton berpendapat bahwa konsep-konsep estetika merupakan konsep-konsep yang berkaitan dengan deskripsi dan evaluasi objek serta kejadian artistic dan estetika.
Immanuel Kant berpendapat bahwa konsep estetika bersifat subjektif, dan ia menyatakan bahwa pada taraf sadar manusia secara universal memilki perasaan yang sama terhadap apa yang membuat mereka nyaman ataupun tidak nyaman.
1.      PENGERTIAN ESTETIKA FILSAFATI
Menurut The liang gie,sering disebut juga sebagai istilah filsafat keindahan, filsafat cita rasa, dan filsafat seni. Etika Filasafati juga sering disebut sebagai suatu kajian ilmiah dalam membahas fenomena atau wujud kesenian dari pada dasar-dasar wacana seni.
2.      PRINSIP ESTETIKA
Prinsip-prinsip yang terdapat didalam estetika menurut kerangka kerja spekulasi hellenistik yaitu Mengenai alam dan nilai keindahan, dan dua yang prinsip lainnya lebih dekat dengan masalah-masalah moral dan metafisik.
3.      KONSEP ESTETIKA
Konsep estetika merupakan konsep-konsep yang berasosiasi dengan istilah yang mengangkat kelengkapan estetik yang mengacu pada deskripsi dan evaluasi mengenai pengalaman-pengalaman yang melibatkan objek, serta kejadian artisttik dan ekstetik. Immuel Kant juga menyatakan bahwa konsep estetik secara ensensial bersifat subjektif dan dialah yang berakar pada perasaan pribadi mengenai rasa senang dan sakit.
Hubungan Etika dan estetika menurut Tanner ialah bahwa antara penilaian estetika dan etika telah melahirkan subjek materi estetika, terutama berlandaskan pandangan idisnkretis kant.








ETIKA AKADEMIK
(K. BERTENS)
A. Pengertian Etika dan Moral
Pengertian Etika berasal dari istilah yunani kuno yang berarti ethos yang mempunyai arti tempat tinggal biasa, kebiasaan, ahlak, perasaan, dan adat dan tha etha yang artinya adat kebiasaan dan pada kesimpulannya menurut Aristoteles (384-322 M) mendifiniskan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat yang membahas konvensi-konvensi sosial.
            Pengertian moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moralitas mempunyai arti sebagai suatu segi moral suau perbuatan atau baik buruknya suatu perbuatan tersebut atau dapat diartikan sebagai sifat moral atau keseluruhan asasa dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
B.     Etika Sebagai Cabang Ilmu Filsafat
1.      Moralitas sebagai ciri khas manusia maksudnya perbuatan manusia berkaitan dengan baik atu buruk tapi tidak semua mnusia memliki sifat tersebut ada halnya manusia bersikap yang netral dari segi etis
2.      Etika tentang ilmu moralitas maksudnya etika adalah ilmu yang membahas tentang moralias atau tenang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Disamping itu etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral manusia. Dalam hal ini terdapat 3 pembagian atas pendekat yang dalam konteks ini sering diberikan yaitu
a.       Etika Deskriptif adalah melukiskan tingkah laku moral dalam hal adat isiadat, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak dsb. Eitka Deskriptif juga mempeljari moralitas yang terdapa pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan atau subkultur tertentu dalam suatu periode sejarah dan sebagainya, Karena pada dasarnya etika deskriptif hanya melukiskan dan etika dekriptif idak memberikan penilaian.
b.       Etika Normatif adalah bidang dimana berlangusng diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral. Etika deskriptif tidak melukiskan adat mengayau yang pernah terdapat didalam kebudayan-kebudayaan di masa lampau tapi ia menolak adat tersebut karena dinilai bertentangan dengan martabat manusia. Etika normatif juga dapat dibagi secara umum dan khusus yang umum berisi tentang pandangan tema-tema umum seperti apa itu norma etis dan etika khusus yang berisi untuk berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis umum atas wilayah perilaku manusia secara khusus.
c.       Mataetika berasal dari bahasa yunani yang awalan meta yang mempunyai arti melebihi atau melampaui yang artinya menunjukkan bahwa yang dibahs bukanlah moralitas secara langsung melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas.
3.      Hakikat Etika filosofi
Etika ermasuk filsafat yang dikenlak salah satu cabang yang paling tua. Dalam konteks yunani kuno etika sudah terbentuk dengan kematangan yang mengagumkan, etika adalah ilmu tapi sebagai filsafat tidak merupakan ilmu empirirs. Ciri khas filsafat juga terdapat dalam etika diantaranya tika tidak berhenti pada konkret, pada yang secara factual dilakukan, tentang baik buruknya sesuatu itu harus dilakukan.
















ETIKA AKDEMIK
( Drs. I Ketut Mastika, M.M)
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok atau bisa diartikn sebagain sikap kritis setiap pribadi atau kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas itu.
Moralitas sendiri dapat diartikan sebagai sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau dapat diartikan sebagai pranata yang didalamnya mengandung ajaran yang berbentuk petuah, nasehat, wejengan, seperti halnya agama, politik, bahasa, dan sebagainya yang sudah ada sejak lama.
Dalam kaitanya dengan nilai dan moral terdapat dua macam etika yaitu:
a.         Etika Deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup sebagai suatu yang bernilai dan membicarakan tentang mengenai fakta apa adanya, nilai dan perilaku manusia sebagai fakta yang terkait dengan situasi dan realistis konkrit yang membudaya.
b.      Etika Norrmatif yaitu Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimilki oleh manusia, atau apa yang seharusnya dijalankan manusia,dan apa tindakan yang seharusnya diambil untk mencapai apa yang bernilai dalam hidup manusia.
Moralitas memberikaan manusia aturan atau petunjuk konkrit tentang bagaiaman manusia harus bertindak dan bertingkah laku sebagai manusia dan etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang ilmu filsfat yang membicarakan mengenai nilai-nilai dan norma yang menekankan penedekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma tersebut.



ETIKA AKADEMIK
(Sumber Internet)
Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa yunani yaitu ‘Ethos” berarti watak kesusilaan atau adat. Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara (1962) dalam Zubair (1992) Etika adalah “ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia, yang mengenai gerak-gerik fikiran dan rasa  yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuan perbuatan”.
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.(Suseno, 1987)
Etika adalah hal yang  bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia.(Kattsoff,1986)
Etika adalah ilmu pengetahuan yang mengandung muatan normatif yang memberikan paduan perilaku manusia dalam masyarakat atau dalam suatu komunitas tertentu tentang baik dan buruk atau benar dan salah. Menurut Zubair dibagi etika memilki 3 aspek yaitu:
 1) aspek historis
 2) aspek deskriptif
3) aspek normatif.
Etika ademik berlandasan pada ilmu dan kecendekiaan atau kearifan, kecendikiaan tersirat dalam etika akademik ini adalah bentuk kesadaran terhadap pentingnya kemanusiaan dalam pergaulan sosial yang didasarkan pada penguasaan ilmu .mereka yang memiliki wawasan keilmuan dan kearifan sendiri cenderung menerapkan etika akademik dalam kehidupannya.
Etika Menggunakan ilmu dalam menyelesaikan masalah, manusia dapat meramalkan dan menggendalikan gejala alam. Dan dalam menyelesaikan masalah manusia harus berinteraksi dengan sesamanya maka di butuhkan etika dan sikap yang erat dengan kemanusiaan.Ilmu yang dikuasai manusiakan mempengaruhi sikap dan etika yang terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Sikap akademik dalam suatu masyarakat antara lain: Keingitahuan, Kritis, Terbuka, Obyektif, Tekun dan Konsisten, Berani mempertahankan kebenaran, Berpandangan kedepan, Independent, Kreatif
Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu menjadi landasan dalam melakukan kegiatan yang tetap mengacu atau melihat nilai-nilai dan norma-norma, sehingga segala perbuatan dan tingkah laku kita dapat diterima dalam kehidupan masyarakat.













ETIKA AKADEMIK
 (ruang lingkup kehidupan mahasiswa)
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh keterikatannya terhadap Etika Akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, objectivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menghormati dan tidak berlaku diskriminatif.
Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat akademis. Oleh sebab itu seluruh komponen civitas akademika semestinya memahami dengan benar dan merasa terikat dengan Etika Akademik tersebut. Keterikatan terhadap Etika Akademik harus tercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya.
Dibawah ini contoh-contoh pelangaran etika akdemik dalam dunia perkuliahan diantaranya sebagai berikut:
a.       penyontekan/kecurangan dalam ujian/cheating, adalah kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang dilakukan seorang peserta ujian
b.      plagiat adalah mengambil gagasan/pendapat/hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur,
c.       perjokian adalah Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak, menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik.
d.      Pemalsuan adalah melakukan kegiatan dengan sengaja atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli.
e.       Penyuapan adalah Memberikan ataupun menerima imbalan uang, barang atau bentuk lainnya yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tertentu secara tidak sah baik bagi penerima maupun pemberi
f.       tindakan diskriminatif adalah Membedakan perlakuan terhadap seseorang yang berkepentingan dalam kegiatan akademik yang didasarkan pada pertimbangan faktor gender, agama, suku, ras, status sosial, dan fisik seseorang sehingga menimbulkan kerugian pada orang tersebut.
Sanksi pelanggaran etika akademik kepada komponen civitas akademika yang terbukti melanggar etika akademik akan dikenakan sanksi secara bertingkat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran akademik. Secara umum sanksi akademik dapat berupa salah satu atau lebih dari beberapa sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh civitas tersebut.

















DAFTAR PUSTAKA
Ainurrofiq.(2012, Febuari). Etika Akademik. http://Ainurrofiq.lectore.ub.ac.id/ files/2012/02/etikaakademik/ppt. [29 Desember 2013].

Bertens, K. 2011. Etika. Jakarta: Gramedia.
Kreasi anak oce. (2013, 7 Mei). Etika dan Etika Akademik. http://belajarhukum. blogspot.com/etikadanetikaakdemik.html. [31 Desember 2013].
Mastika, I. K. 2005. “Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik.” Tidak diterbitkan. Diktat kuliah. Jember: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Wirahmiharjo, A. S. 2006. Pengantar filsafat. Bandung: PT. Reflika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar